TALANG
1. Pengertian Talang
Talang adalah saluran
buatan yang dibuat dari pasangan beton bertulang , kayu atau baja maupun beton
ferrocement , didalamnya air mengalir dengan permukaan bebas, dibuat melintas
lembah dengan panjang tertentu (umumnya dibawah 100 m ) , saluran pembuang,
sungai, jalan atau rel kereta api,dan sebagainya. Dan saluran talang minimum
ditopang oleh 2 (dua ) pilar atau lebih dari konstruksi pasangan batu untuk
tinggi kurang 3 meter ( beton bertulang pertimbangan biaya ) dan konstruksi
pilar dengan beton bertulang untuk tinggi lebih 3 meter.
1.1
Potongan melintang Talang yaitu :
Potongan
melintang bangunan tersebut ditentukan oleh nilai banding b/h, dimana b adalah
lebar bangunan dan h adalah kedalaman air. Nilai-nilai banding berkisar antara
1 sampai 3 yang menghasilkan potongan melintang hidrolis yang lebih ekonomis.
1.2
Kecepatan yang dipakai di dalam perencanaan Talang
Kecepatan di dalam
bangunan lebih tinggi daripada kecepatan dipotongan saluran biasa. Tetapi,
kemiringan dan kecepatan dipilih sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi
kecepatan superkritis atau mendekati kritis, karena aliran cenderung sangat
tidak stabil. Untuk nilai banding potongan melintang pada pasal 5.6.1, ini
memberikan kemiringan maksimum I = 0,002.
1.3
Tinggi jagaan untuk air yang mengalir pada talang
Tinggi jagaan untuk
air yang mengalir dalam talang atau flum didasarkan pada debit, kecepatan dan
faktor-faktor lain. Harga-harga tinggi jagaan dapat diambil dari KP - 03
Saluran, pasal 4.3.6 Saluran Pasangan.
Untuk talang yang melintas sungai atau
pembuang, harus dipakai harga-harga ruang bebas berikut:
-
Pembuang intern Q5 + 0,50 m
-
Pembuang ekstern Q25 + 1,00 m
-
Sungai: Q25 + ruang bebas bergantung kepada keputusan perencana, tapi tidak
kurang dari 1,50 m. Perencana akan mendasarkan pilihannya pada karakteristik
sungai yang akan dilintasi, seperti kemiringan, benda - benda hanyut, agradasi
atau degradasi.
1.4
Penentuan tempat talang irigasi
Penentuan tempat
talang ditentukan oleh kegunaannya untuk mengalirkan air pada saluran irigasi
dan meneruskan air irigasi yang terhalang oleh sungai. Talang dapat
ditempatkan pada sungai dan disamping jembatan guna untuk membawa air ke
lahan daerah irigasi. Dan dapat dilihat pada gambar dibawah untuk letak talang.
Talang
Talang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat diatas saluran lainnya, saluran pembuang alamiah atau cekungan dan lembah-lembah. Aliran didalam talang adalah aliran bebas.

Talang yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat diatas saluran lainnya
SIPHON
1.
Jaringan Irigasi (J.I ) adalah :
Saluran dan bangunan yang merupakan
satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari :
penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaan air irigasi
beserta pembuangannya.
Disamping itu jalan inspeksi merupakan
bagian dari jaringan irigasi
2.
Daerah Irigasi ( D.I ) :
Kesatuan wilayah atau hamparan tanah
yang mendapat air dari satu jaringan irigasi yang terdiri dari :
· Bangunan
utama
· Jaringan
Irigasi ( saluran dan bangunnya )
· Lahan
yang diari
3.
Tingkatan Jaringan Irigasi yaitu :
Suatu Jaringan irigasi hanya mengenal
satu tingkatan, sehingga dalam menentukan tingkatan jaringan, berdasarkan
tingkatan yang paling dominan.
a. Jaringan
Irigasi Teknis adalah :
Jaringan irigasi yang bangunan
pengambilan dan bangunan bagi/sadap dilengkapi dengan alat pengukur pembagian
air dan alat ukur, sehingga air irigasi yang dialirkan dapat diatur dan diukur.
b. Jaringan
Irigasi Semi Teknis adalah :
Jaringan irigasi yang
bangunan-bangunanya dilengkapi dengan alat pengatur pembagian air sehingga air
irigasi dapat diatur tetapi tidak diukur.
c. Jaringan
Irigasi Sederhana adalah:
Jaringan irigasi yang
bangunan-bangunanya tidak dilengkapi dengan alat pengatur pembagian air dan
alat ukur, sehingga air irigasi tidak dapat diatur dan tidak dapat diukur dan
umumnya bangunanya mempunyai kontruksi semi permanen/tidak permanen
BANGUNAN TERJUN
Bangunan terjunan adalah suatu bangunan pelengkap sistem drainase yang dibangun untuk mengurangi kemiringan
saluran yang terlalu curam dan untuk menurunkan kecepatan aliran air agar tidak
merusak saluran atau bangunan lainnya.
Dilihat dari
bentuknya, secara umum Bangunan terjunan terbagi dua, yaitu:
1. Bangunan terjunan tegak
Bangunan terjunan tegak biasanya terdapat pada saluran induk dan saluran sekunder. Tinggi terjun pada Bangunan terjunan tegak dibatasi maksimum 1,50 meter untuk debit aliran kurang dari 2,50 m3/detik. Sedangkan untuk debit lebih dari 2,50 m3/detik tinggi terjun maksimum adalah 0,75 meter.
Bangunan terjunan miring
Pada
Bangunan terjunan miring kedalaman air tidak boleh kurang dari 0,4 kali
kedalaman kritis. Apabila kecepatan aliran di dalam bangunan terjunan miring
lebih dari 9 meter/detik maka dinding saluran terjunan harus ditinggikan.
GORONG GORONG
Gorong-gorong adalah bangunan pelengkap dari suatu sistem
drainase yang dibuat akibat adanya persimpangan antara saluran
drainase dengan jalan.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Gorong-gorong adalah sebagai
berikut:
- Pada lokasi rencana penempatan
gorong-gorong yang tertutup perkerasan aspal diperlukan
Pemotongan permukaan aspal dengan menggunakan ASPHALT CUTTER. pelaksanaan pemotongan permukaas aspal dapat dilihat di video ini.
- Penggalian dilakukan secara manual
oleh pekerja dengan menggunakan peralatan seperti; cangkul, sekop,
ganco ,linggis dan peralatan lainnya yang diperlukan.
- Kedalaman galian harus sesuai dengan
gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.
- Pada lokasi penggalian perlu
dipasang rambu peringatan agar tidak membahayakan pengguna
jalan.
- Pembuatan lantai kerja dari beton
mutu rendah.
- Ketebalan lantai kerja sesuai dengan
gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.
- Setelah satu atau dua hari gorong-gorong pipa
dipasang dan disambung dengan cincin penyambung dari beton.
- Pembuatan dinding sayap dan tembok
kepala dari pasangan batu atau beton bertulang seperti yang ditunjukkan
gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
- Timbunan dilakukan dengan material
hasil galian atau dengan material lain yang disetujui direksi pekerjaan
dan kemudian dipadatkan dengan alat COMBINATION VIBRATORY ROLLER.
video pemadatan dengan alat combination vibratory roller
dapat dilihat disini.
Pelaksanaan pekerjaan gorong – gorong dikerjakan
tidak langsung secara keseluruhan melainkan bertahap dari satu sisi, setelah
selesai baru dilanjutkan sisi lainnya. Hal ini dimaksudkan agar ruas jalan
masih bisa dilewati, tidak ditutup secara total.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar