Sabtu, 24 Desember 2016

Pengertian Talang, Siphon, Bangunan Terjun, Gorong-Gorong

     TALANG
     1. Pengertian Talang
Talang adalah saluran buatan yang dibuat dari pasangan beton bertulang , kayu atau baja maupun beton ferrocement , didalamnya air mengalir dengan permukaan bebas, dibuat melintas lembah dengan panjang tertentu (umumnya dibawah 100 m ) , saluran pembuang, sungai, jalan atau rel kereta api,dan sebagainya. Dan saluran talang minimum ditopang oleh 2 (dua ) pilar atau lebih dari konstruksi pasangan batu untuk tinggi kurang 3 meter ( beton bertulang pertimbangan biaya ) dan konstruksi pilar dengan beton bertulang untuk tinggi lebih 3 meter.
                   1.1            Potongan melintang Talang yaitu :
Potongan melintang bangunan tersebut ditentukan oleh nilai banding b/h, dimana b adalah lebar bangunan dan h adalah kedalaman air. Nilai-nilai banding berkisar antara 1 sampai 3 yang menghasilkan potongan melintang hidrolis yang lebih ekonomis.

                    1.2            Kecepatan yang dipakai di dalam perencanaan Talang
Kecepatan di dalam bangunan lebih tinggi daripada kecepatan dipotongan saluran biasa. Tetapi, kemiringan dan kecepatan dipilih sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kecepatan superkritis atau mendekati kritis, karena aliran cenderung sangat tidak stabil. Untuk nilai banding potongan melintang pada pasal 5.6.1, ini memberikan kemiringan maksimum I = 0,002.




                    1.3            Tinggi jagaan untuk air yang mengalir pada talang
Tinggi jagaan untuk air yang mengalir dalam talang atau flum didasarkan pada debit, kecepatan dan faktor-faktor lain. Harga-harga tinggi jagaan dapat diambil dari KP - 03 Saluran, pasal 4.3.6 Saluran Pasangan.
Untuk talang yang melintas sungai atau pembuang, harus dipakai harga-harga ruang bebas berikut:
- Pembuang intern Q5 + 0,50 m
- Pembuang ekstern Q25 + 1,00 m
- Sungai: Q25 + ruang bebas bergantung kepada keputusan perencana, tapi tidak kurang dari 1,50 m. Perencana akan mendasarkan pilihannya pada karakteristik sungai yang akan dilintasi, seperti kemiringan, benda - benda hanyut, agradasi atau degradasi.

                    1.4            Penentuan tempat talang irigasi
Penentuan tempat talang ditentukan oleh kegunaannya untuk mengalirkan air pada saluran irigasi dan meneruskan air irigasi yang terhalang oleh sungai. Talang dapat ditempatkan  pada sungai dan disamping jembatan guna untuk membawa air ke lahan daerah irigasi. Dan dapat dilihat pada gambar dibawah untuk letak talang.
Talang
Talang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat diatas saluran lainnya, saluran pembuang alamiah atau cekungan dan lembah-lembah. Aliran didalam talang adalah aliran bebas.
Talang yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat diatas saluran lainnya
Talang yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat diatas saluran lainnya

SIPHON

1.      Jaringan Irigasi (J.I ) adalah :
Saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari : penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaan air irigasi beserta pembuangannya.
Disamping itu jalan inspeksi merupakan bagian dari jaringan irigasi

2.      Daerah Irigasi ( D.I ) :
Kesatuan wilayah atau hamparan tanah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi yang terdiri dari :
·         Bangunan utama
·         Jaringan Irigasi ( saluran dan bangunnya )
·         Lahan yang diari

3.      Tingkatan Jaringan Irigasi yaitu :
Suatu Jaringan irigasi hanya mengenal satu tingkatan, sehingga dalam menentukan tingkatan jaringan, berdasarkan tingkatan yang paling dominan.
a.      Jaringan Irigasi Teknis adalah :
Jaringan irigasi yang bangunan pengambilan dan bangunan bagi/sadap dilengkapi dengan alat pengukur pembagian air dan alat ukur, sehingga air irigasi yang dialirkan dapat diatur dan diukur.
b.      Jaringan Irigasi Semi Teknis adalah  :
Jaringan irigasi yang bangunan-bangunanya dilengkapi dengan alat pengatur pembagian air sehingga air irigasi dapat diatur tetapi tidak diukur.
c.       Jaringan Irigasi Sederhana adalah:
Jaringan irigasi yang bangunan-bangunanya tidak dilengkapi dengan alat pengatur pembagian air dan alat ukur, sehingga air irigasi tidak dapat diatur dan tidak dapat diukur dan umumnya bangunanya mempunyai kontruksi semi permanen/tidak permanen
BANGUNAN TERJUN

Bangunan terjunan adalah suatu bangunan pelengkap sistem drainase  yang dibangun untuk mengurangi kemiringan saluran yang terlalu curam dan untuk menurunkan kecepatan aliran air agar tidak merusak saluran atau bangunan lainnya.
 
Dilihat dari bentuknya, secara umum Bangunan terjunan terbagi dua, yaitu:


1. Bangunan terjunan tegak 
Bangunan terjunan tegak biasanya terdapat pada saluran induk dan saluran sekunder. Tinggi terjun pada Bangunan terjunan tegak dibatasi maksimum 1,50 meter untuk debit aliran kurang dari 2,50 m3/detik. Sedangkan untuk debit lebih dari 2,50 m3/detik tinggi terjun maksimum adalah 0,75 meter.


 Bangunan terjunan miring
Pada Bangunan terjunan miring kedalaman air tidak boleh kurang dari 0,4 kali kedalaman kritis. Apabila kecepatan aliran di dalam bangunan terjunan miring lebih dari 9 meter/detik maka dinding saluran terjunan harus ditinggikan.
 
kolam olak

Bangunan terjunan miring

GORONG GORONG
Gorong-gorong adalah bangunan pelengkap dari suatu sistem drainase yang dibuat akibat adanya persimpangan antara saluran drainase dengan jalan.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Gorong-gorong adalah sebagai berikut:
  1. Pada lokasi rencana penempatan gorong-gorong  yang  tertutup perkerasan aspal diperlukan Pemotongan permukaan aspal dengan menggunakan  ASPHALT CUTTER. pelaksanaan pemotongan permukaas aspal dapat dilihat di video ini.
  2. Penggalian dilakukan secara manual oleh pekerja dengan  menggunakan peralatan seperti; cangkul, sekop, ganco ,linggis dan peralatan lainnya yang diperlukan. 
  3. Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan. 
  4. Pada lokasi penggalian perlu dipasang  rambu peringatan agar tidak membahayakan pengguna jalan.   
  5. Pembuatan lantai kerja dari beton mutu rendah. 
  6. Ketebalan lantai kerja sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan. 
  7. Setelah satu atau dua hari gorong-gorong pipa dipasang  dan disambung dengan cincin penyambung dari beton.
  8. Pembuatan dinding sayap dan tembok kepala dari pasangan batu atau beton bertulang seperti yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
  9. Timbunan dilakukan dengan material hasil galian atau dengan material lain yang disetujui direksi pekerjaan dan kemudian dipadatkan dengan alat COMBINATION VIBRATORY ROLLER. video pemadatan dengan alat combination vibratory roller dapat dilihat disini.
Pelaksanaan pekerjaan gorong – gorong dikerjakan tidak langsung secara keseluruhan melainkan bertahap dari satu sisi, setelah selesai baru dilanjutkan sisi lainnya. Hal ini dimaksudkan agar ruas jalan masih bisa dilewati, tidak ditutup secara total. 
pembuatan gorong-gorong

Pelaksanaan Pekerjaan gorong-gorong


           
           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar